We're better together, can we?
Kemarin aku bertemu beberapa orang. Salah satunya orang yang hatinya lapang sekali. Sengaja menghindari dulu suasana kantor, karena khawatir kami berdua masih diliputi emosi. Terutama diriku yang masih belum sanggup menahan sedih. Aku tidak bercerita tentang apa yang aku alami. Tapi aku seperti dibukakan pikiran tanpa sengaja. Tentang ikhlas menerima, tentang rela melepaskan. Lepas bukan berarti hilang, tapi lebih kepada menerima bahwa di dunia ini semua hanya milik Allah sang Maha Pencipta. Semua yang dihadirkan dalam kehidupan kita hanya titipan. Kita tidak bisa keras kepala menganggap semua yang hadir, semua yang kita punya adalah hak penuh untuk kita. Tidak. Aku menyadari, betapa deretan trauma kehilangan dan perpisahan orang tersayang, sangat berdampak. Takut kehilangan, takut berpisah menjadikan diri ini penuh ego, alih-alih menyayangi, tapi justru melukai. Aku yang tidak peka, bahwa dia juga terluka. Aku yang tidak sabar, bahwa dia juga berusaha tegar. Aku seharusnya leb